Just My Story

Ingin ku ceritakan suatu kisah yang mungkin tiada penting bagi para pemula kehidupan Kisah sebagai manusia yang hidup di tanah perantauan Tidak ada yang tau bagaimana nasip mereka menjulang Yang pasti, akan selalu ada penderitaan yang menerpa mereka Sakit ? sudah pasti.. namun begitulah kehidupan Hidup merantau bukanlah perkara mudah Kau akan belajar banyak mengenai arti kehidupan Tepatnya bagaimana kau memanusiakan manusia Bukan kehidupan mananya jika tidak menemukan kepedihan yang amat dalam Namun siapa sangka kapan akan berakhr semuanya Hidup sebagai perantauan hanya menjalani nikmat dengan balasan “ini belum seberapa karena masih banyak yang menderita di luar sana” Maka mereka bersyukur seketika Hidup di tampungan dengan segala asa Dengan segala konsekuensi balasbudi hidup dan mati harus kau pertahankan Harus kau telan Pergi jauh dari kehidupan yang sebagai pemeran utama Haha! Siapa? Siapa yang memikirkanmu? Melihat mu dengan kondisi baik2 sa...

Pernakah kamu merasa bahwa dirimu sendiri ? Sendiri bertemani kabut malang kehidupanmu yang menyelimuti Tak ada kehadiran embun hangat kehidupan menyapamu Semuanya hampa dan semu yang kian menggelitik di kehidupanmu Pernahkah kamu merasa sendiri ? Hidup bertemani kelam masa remaja mu Kian dewasa yang semakin tebal akar kabut menutupimu Tak ada yang spesial melainkan kepentingan menyertaimu Pernahkah kamu merasa sendiri ? Jauh dari tawa bahagia di sekeliingmu Suram menyertai setiap deret gelir tawamu Karena kamu sendiri.. -Filz_hyang^

"Ia dan aku dekat.. Namun, sedekat apapun.. Takkan pernah sedekat nadi.." "Ku tahu ngkau bahagia.. Namun ku yakin, kau takkan pernah paham seberapa bahagianya.. Karena memang kau bukan pada moment ini tepatnya" "Toleransimu tinggi.. Namun kau tidak akan pernah tahu seberapa toleransi prinsip pada hadirnya dirimu dalam hidupku.. Hingga akhirnya tuhanpun menjawab.." "Ku tahu hampa sebetulnya rupa bahagiamu.. Hingga saatnya sekarang kau harus mengerti.. Seberapa kau menghargai dirimu, kamu tetaplah pribadi yg lain" "Jikalau ku bisa hingga cepat membawamu kemari.. Ku ingin berikan rasa hambar bahagiamu hari ini, agar kau tahu.. Bahagia kami yang sesungguhnya" "Kau buat bahagiaku kini layaknya hari yang terasa sendu.. Bukan.. Bukan dirimu.. Tapi takdir yang mengharuskan ku bahagia dikala hampa bahagiamu" "Kemanapun kau berlabuh.. Berlabuhlah di tempat ini.. Yang ku harap akan harus selalu kau yakini.. ...